- Balasan Sesuai Dengan Amalan
- Kegiatan Seru untuk Gantikan Waktu Bermain Game Anak
- Berita Pergerakan Hamas Terbaru: Apa yang Perlu Anda Ketahui
- Strategi Affiliate Marketing untuk Monetisasi Blog Anda
- Strategi Terbaik untuk Monetisasi Blog Anda
- Mainan Kreatif yang Mengasah Imajinasi Anak
- Membedah Keakuratan Data Quick Count Pilkada 2024
- Makanan Berserat Tinggi: Rekomendasi untuk Anak yang Susah Makan
- Menulis untuk Kesehatan Mental
- Review: Minuman Herbal untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Allah Kabulkan Doa Setiap Hamba Dengan Cara-Nya yang Ajaib

Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu punya cara untuk
mengabulkan doa setiap hamba. Berikut ini adalah salah satu kisah ajaib
terkabulnya doa yang dialami oleh dr
Ihsan, spesialis syaraf terkemuka di Pakistan.
Semula
tak ada yang aneh dengan penerbangan pesawat kecil itu. Namun di tengah
perjalanan, langit mendadak gelap. Awan pekat menyelimuti, ditimpali kilat yang
menyambar-nyambar.
Baca Lainnya :
- Sunah-Sunah Hari Raya Idul Fitri0
- Rindu Syahadah di Medan Jihad0
- Dahsyatnya Kekuatan Sedekah0
- Mensyukuri Usia dan Pahala Menjaga Kesehatan Badan0
- Peluang Taubat di Bulan Ramadhan0
Pesawat
yang hanya berkapasitas beberapa orang itu berguncang. Di tengah turbulensi
itu, petir menyambar mengenai pesawat hingga satu mesinnya rusak.
Pesawat
terpaksa harus mendarat darurat. Untungnya ada sebuah lapangan terbang (lapangan
terbang) kecil dekat lokasi kejadian. Pesawat berhasil mendarat dengan selamat
di daerah terpencil itu.
“Apakah
kalian bisa memperbaiki pesawat ini?” tanya dr Ihsan. Baik awak maupun
penumpang, tak satu pun yang bisa memperbaikinya.
“Kita
terpaksa menunggu di sini, Dok. Sampai bantuan datang,” kata sang pilot.
“Berapa
lama?” tanya dokter Ihsan
“Mungkin
cukup lama,” jawab sang pilot.
“Tapi
aku harus segera tiba di kota sebelah. Sangat penting!"
“Jika
naik mobil, kira-kira butuh waktu 3 jam untuk sampai ke sana.” kata sang pilot
memberi alternatif.
Akhirnya
dr Ihsan memutuskan menyewa mobil dari lapangan terbang itu untuk menuju kota
tujuan.
Hujan
belum reda ketika mobil itu melintasi jalan tanah yang belum diaspal. Itu
adalah satu-satunya jalan yang menghubungkan lapangan terbang dengan kota
tujuan.
Mobil
pun terhenti, tidak mungkin melanjutkan perjalanan lebih jauh lagi dalam kondisi
jalan yang seperti itu.
Dr
Ihsan sadar, ia tak bisa ke mana-mana lagi!
“Kita istirahat dulu saja! Di sana ada rumah. Kita
bisa berteduh dan menumpang sholat. Mungkin juga ada sedikit makanan,” katanya
kepada sopir.
Dr
Ihsan mengetuk satu-satunya rumah yang jauh dari permukiman.
“Assalamu’alaikum…!”
“Wa’alaikum
salam...,” jawab seorang nenek tua sambil membukakan pintu.
“Ada apa Nak?” tanya sang nenek.
Dr
Ihsan menceritakan apa yang dialaminya. “Sekarang kami hanya ingin menumpang
shalat dan istirahat sebentar Nek. Menunggu hujan reda….”.
“Tidak
masalah Nak, silakan masuk…” Nenek mempersilakan tamu shalat di ruang mushalla
kecil di rumahnya.
Di
dekat mushalla, tampak seorang anak kecil tengah berbaring. Tiap beberapa waktu
tertentu, sang Nenek tampak gelisah menengok keadaan anak kecil itu.
Nenek
lantas duduk di ruang mushalla. Ia tampak berdoa.
Setelah selesai shalat, dr Ihsan menyapa Nenek.
“Terima
kasih banyak Nek. Kami sudah diperkenankan menumpang sholat di sini. Kalau
boleh tahu, apa yang terjadi pada anak kecil itu?”
“Dia
cucuku, yatim. Ia sedang sakit parah. Kami telah mengunjungi banyak dokter di
daerah sini. Mereka memberitahu kami, bahwa hanya ada satu dokter spesialis
yang dapat menolong anak ini. Kami sudah mencoba untuk menemuinya. Tapi mereka
minta kami untuk menunggu enam bulan lagi. Tempatnya pun sangat jauh….”
“Sejak hari itu,” lanjut Nenek, “aku selalu
merapalkan do’a kepada Allah: Ya Allah, mudahkan urusan kami. Anak ini sakit,
mudahkan urusan kami ya Allah…”
“Siapa nama dokter spesialis itu Nek?” tanya dokter
Ihsan.
“Mereka
bilang namanya dokter Ishan….” jawab Nenek.
Mendengar
jawaban itu, dr Ihsan langsung menangis.
“Kenapa
engkau menangis, Nak?” tanya Nenek.
“Nenek,
do’amu baru saja dijawab Allah. Akulah dokter Ishan yang kalian cari itu…!”
seru dokter Ihsan.
“Qadarullah,
karena do’amu, petir menyambar mesin pesawat yang aku tumpangi. Kami mendarat
darurat. Lalu kami menyewa mobil. Hujan turun lagi menghentikan kami dan pada
akhirnya Allah menuntun kami ke sini…!”
Mendengar penjelasan itu, sang Nenek pun menangis
terharu. Seketika itu ia bersujud, menyungkur syukur kepada Allah.
Do’anya telah dikabulkan dengan cara-Nya yang sungguh ajaib. Alhamdulillah.
Saudaraku, jangan pernah berputus asa dalam berdoa.
Jangan pernah kecewa saat memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia menundukkan seluruh alam ini untuk mengikuti
kehendak-Nya.
Dokter spesialis saraf yang biasanya butuh waktu
enam bulan untuk antri, Allah datangkan langsung ke rumah sang nenek lantaran
rapalan do'anya. Dan sungguh Allah telah berjanji: “Berdoalah
kepadaKu niscaya Aku perkenankan bagimu.” (QS. Al Mukmin : 60).
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
