- Edisi 8 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 15-19
- Edisi 7 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 11-14
- Edisi 5 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 6-7 (Bagian 2)
- Israel Kembali Membom 2 (dua) sekolah di Gaza. 80% Korban adalah Anak-anak
- Ibrah dari Dua Momen Bersejarah di Bulan Dzulhijjah
- Sayyidul Istighfar
- Karena Tak Miliki Visa Haji, Sebanyak 24 Jamaah Asal Indonesia Ditangkap Polisi Saudi
- Edisi 6 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 8-10
- Edisi 4 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 6-7 (Bagian 1)
- Raudhah, Taman dari Taman Surga di Masjid Nabawi
Ceria Bahagia di Bulan Rabiul Awwal
Maulid Nabi Terkasih
Keterangan Gambar : Gambar hanya ilustrasi
Hadirnya rasa Bahagia dengan lahirnya Baginda Nabi, beliau
telah membangun Madinah yang hingga kini menjadi Ibukota Peradaban Islam, tetap
merupakan hal penting untuk dihayati. Beberapa penjelasan di bawah ini bisa
menjadi bahan perenungan kita.
Disebutkan dalam Riwayat yang shohih, bahwa:
Baca Lainnya :
فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ
حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ
غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ
Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada
sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang
kerabat berkata padanya, "Apa yang telah kamu dapatkan?" Abu Lahab
berkata."Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun,
kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah." (HR. Bukhory
No. 4711)
Dalam syarah disebutkan:
وفي الحَديثِ: أنَّ اللهَ قدْ يُعطي الكافِرَ عِوَضًا مِن أعمالِه
التي مِثلُها يكونُ قُربةً لأهلِ الإيمانِ باللهِ تعالَى.
Pelajaran dalam hadits ini adalah: Sesungguhnya Allah
memberikan kepada orang kafir, sebagai kompensasi atas amalnya yang seperti
itu, karena kedekatannya kepada Ahlul Iman.
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al Asqolani menuliskan dalam kitabnya
Fathul Bari:
إن الرائي له هو أخوه العباس وكان ذلك بعد سنة من وفاة أبي لهب بعد
وقعة بدر ، وفيه أن أبا لهب قال للعباس : إنه ليخفف علي في مثل يوم الاثنين قالوا
: لأنه لما بشرته ثويبة بميلاد ابن أخيه محمد بن عبد الله أعتقها من ساعته فجوزي
بذلك لذلك
Artinya: “Bahawasanya lelaki keluarga Abu Lahab yang melihat
di dalam mimpi itu ialah Al-Abbas bin Abdul Mutholib. Adalah
kejadian itu setahun selepas kematian Abu Lahab. Dan di dalam mimpi itu Abu
Lahab berkata kepada Al-Abbas sungguhnya diringankan ke atasku pada
setiap hari Senin. Berkata mereka itu : Yang demikian itu adalah karena
pada ketika Tsuwaibah membawa khabar gembira kepada Abu Abu
Lahab tentang kelahiran anak saudaranya (yakni Muhammad bin
Abdullah) lalu Abu Abu Lahab memerdekakan Tsuwaibah pada
saat itu juga. Lalu dibalas yang demikian itu sebab memerdekakannya itu.”
قلت – أي الحافظ ابن حجر - : وتتمة هذا أن يقع التفضل المذكور إكراما
لمن وقع من الكافر البر له ونحو ذلك . والله أعلم " انتهى.
" فتح الباري " (9/145-146)
Aku berkata – Yakni Al Hafizh Ibnu Hajar – kelanjutan
penjelasan ini, bahwa keutamaan tersebut di atas terjadi diberikan kepada orang
kafir, karena adanya rasa (gembira) memulyakan (kelahiran Nabi) sebagai
kebaikan kepadanya, Wallohu A’lam.
Al-Imām al-Ḥāfiz Shams al-Dīn Ibnu Nāṣir al-Dīn al-Dimashqī al-Shāfiʿī (w.842H) - salah seorang ulama’ hadith
terkenal di Damsyik, Syam (Syria) pada zamannya. Beliau menjadi “Al-Shaykh” di Dār
al-Hadith al-Ashrafiyyah pada tahun 837 Hijrah.
Beliau menyebut di dalam kitabnya: “Mawrid al-Ṣādī fī Mawlid al-Hādī”
قَدْ صَحَّ أَنَّ أَبَا لَهـَبٍ يُخَفَّفُ عَنْهُ عَذَابُ النَّارِ
فِي مِثْلِ يَوْمِ الْاِثْنَيْنِ لِإِعْتَاقِهِ ثُوَيْبَةَ سُرُورًا بِمِيلَادِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Telah sahih [riwayat] bahawa sesungguhnya Abu Lahab diringankan
ke atasnya ‘azab Neraka pada setiap hari Senin karena dia pernah membebaskan
Thuwaybah lantaran gembira dengan kelahiran Nabi shollallahu alaihi wasallam.” Kemudian beliau
melantunkan syair berikut:
إِذَا كَانَ هٰذَا كَافِرٌ جَاءَ ذَمُّهُ وَتَبَّتْ
يَدَاهُ فِي الْجـَحِيمِ مُخَلَّدَا
Sekiranya si kafir ini (Abu Lahab) yang sangat tercela dan
kebinasaan bagi kedua-dua tangannya lagi kekal di neraka;
أَتَى أَنَّهُ فِي يَوْمِ الْاِثْنَيْنِ دَائِمًـا يُخَفَّفُ عَنْهُ لِلسُّرُورِ بِأَحْمَدَا
setiap hari senin diringankan siksanya sebab ia bergembira
dengan lahirnya Ahmad (Rasulullah shollallahu alaihi wasallam)
فَمَا الظًّنُّ بِالْعَبْدِ الَّذِي طُولَ عُمْرِهِ بِأَحْمَدَ مَسْرُورًا وَمَاتَ مُوَحِّدَا
Maka apakah sangkaanmu dengan seorang hamba yang sepanjang
umurnya bergembira dengan [kelahiran/ kedatangan] Ahmad (Rasulullah
shollallahu alaihi wasallam) dan mati sebagai seorang yang mentauhidkan
Allah? [pastinya lebih besar ganjarannya di sisi Allah].
وَقَالَ الْبَيْهَقِيُّ: مَا وَرَدَ مِنْ بُطْلَان الْخَيْر لِلْكُفَّارِ فَمَعْنَاهُ
أَنَّهُمْ لَا يَكُون لَهُمْ التَّخَلُّص مِنْ النَّار وَلَا دُخُول الْجَنَّة،
وَيَجُوز أَنْ يُخَفِّف عَنْهُمْ مِنْ الْعَذَاب الَّذِي يَسْتَوْجِبُونَهُ عَلَى
مَا اِرْتَكَبُوهُ مِنْ الْجَرَائِم سِوَى الْكُفْر بِمَا عَمِلُوهُ مِنْ الْخَيْرَات.
Keterangan-keterangan yang menjelaskan gugurnya kebaikan
dari orang kafir, maksudnya adalah bahwa mereka tidak akan selamat dari neraka
dan tidak akan masuk surga, tapi boleh saja siksaan mereka diringankan
terhadap dosa-dosa yang dilakukan selain kekafiran, sebab amal kebaikan yang
mereka lakukan.
_________________________________________________________________
Rujukan:
https://www.islamweb.net/ar/library/content/130/207/
https://dorar.net/hadith/sharh/4227
perbedaan pendapat bisa terjadi atas hal
ini, ihat
هل
ثبت شيء عن تخفيف العذاب في النار لأبي لهب ؟ - الإسلام سؤال وجواب (islamqa.info)