Kupapah langkah menuju sajadah
Saat pekat jelaga mengaburkan arah
Lalu tertatih hingga terduduk malu
Menyungkur layu dalam munajat syahdu
Rindu berkah ramadhan-Mu
Yang malam-malamnya penuh cumbu rayu
Penuh dawai-dawai harmoni cinta-Mu
Berburu maghfiroh dalam sujudku
Ya Robb... Izinkan aku memeluk
singgasana-Mu
Mengemis kasih pada mulianya asma-Mu
Menenggelamkan aku pada celupan
Mahabbah-Mu
Meninabobokan aku lewat senandung nada
rindu
Ya Robb..., Melaratkan aku akan dahsyat
murka-Mu
Meskipun diri berlumur noda dosa
sepanjang hidupku
Mengabaikan pintu taubat dan terus
berlalu
Berpaling wajah dari banyaknya seruan-Mu!
Ya Robb... masih adakah setitik
cahaya-Mu untukku
Agar aku lebih mampu memahami
keagungan-Mu
Dan biarkan aku mengais harap di pintu
taubat-Mu
Hingga kau cambuki aku dengan ridho-Mu
Kepasrahanku hanya kepada-Mu...
Ketulusanku hanya tertuju pada-Mu...
Basah jiwaku tanda kekalahanku
Pada saktinya keperkasaan kerajaan-Mu
Tunduk aku pada segala Kuasa-Mu...
Abi Thoriq, Biru
Langit, 31 Agustus 2010.
Komentar