Di antara nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada umat ini adalah diturunkannya Al-Qur’an. Kitab suci yang menjadi petunjuk hidup, sumber ketenangan, dan tali penghubung antara hamba dengan Rabb-nya. Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, melainkan sumber kemuliaan yang nyata bagi siapa saja yang menjadikannya pedoman hidup.
Allah ﷻ telah menjanjikan kemuliaan bagi mereka yang berpegang teguh pada Al-Qur’an. Hal ini bukan hanya sekadar teori, melainkan realitas yang telah Allah wujudkan dalam sejarah.
Lihatlah bagaimana Jibrīl ‘alaihissalām dimuliakan di antara para malaikat karena menjadi pembawa wahyu Al-Qur’an. Lihat pula Nabi Muhammad ﷺ, manusia paling mulia, yang Allah pilih sebagai penerima dan penyampai Al-Qur’an. Bahkan malam diturunkannya Al-Qur’an, yakni Lailatul Qadar, menjadi malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Itulah bukti bahwa segala sesuatu yang memiliki hubungan dengan Al-Qur’an akan dimuliakan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia dan taat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan, maka baginya dua pahala."
(HR. Bukhari: 4937, Muslim: 798 – Muttafaqun ‘alaih)
Hadits ini memberikan kabar gembira bagi seluruh kaum Muslimin, baik yang fasih membaca Al-Qur’an maupun yang masih dalam tahap belajar. Bagi yang mahir, Allah menyamakan kedudukannya dengan para malaikat yang mulia dan taat. Sedangkan bagi yang membaca dengan susah payah, Allah tidak menyia-nyiakan usahanya—justru diberikan dua pahala: satu untuk bacaannya, dan satu lagi untuk perjuangannya.
Inilah bentuk kasih sayang Allah yang luas. Tidak ada usaha mendekatkan diri kepada Al-Qur’an yang sia-sia.
Apakah hari-hari kita telah dihiasi dengan Al-Qur’an? Ataukah lebih banyak waktu kita habis dengan scroll media sosial dan tontonan dunia?
Sungguh, tidak ada yang dapat memuliakan hidup kita melebihi kedekatan kita dengan kalāmullah. Banyak orang yang merasa hidupnya kosong, gelisah, atau tidak bermakna—padahal mereka belum benar-benar memberi tempat yang utama untuk Al-Qur’an dalam hatinya.
Mari mulai hari ini. Jadikan Al-Qur’an sebagai sahabat harian, bukan hanya dibuka saat Ramadhan. InsyaAllah, dengan Al-Qur’an, kita akan dituntun pada jalan mulia di dunia dan akhirat.
Al-Qur’an bukan sekadar kitab bacaan, ia adalah jalan menuju kemuliaan. Siapa pun yang mendekat, akan Allah angkat derajatnya. Yang mencintainya, akan Allah cintai. Yang mengamalkannya, akan Allah penuhi hidupnya dengan berkah dan petunjuk.
Semoga Allah menjadikan kita bagian dari hamba-hamba-Nya yang dimuliakan dengan sebab Al-Qur’an. Āmīn.
Allāhu Ta‘ālā a‘lam bishawāb.

Komentar