Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat Al Bashirah yang dirahmati Allah, dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang merasa jenuh, lelah, bahkan kehilangan arah. Padahal Islam telah memberikan jalan sederhana namun sangat dalam maknanya untuk menenangkan jiwa, yaitu dengan dzikir dan doa.
Dzikir bukan sekadar menyebut nama Allah dengan lisan, melainkan sebuah perjalanan hati menuju kedekatan dengan Sang Pencipta. Sedangkan doa adalah senjata orang beriman, penghubung yang paling intim antara hamba dengan Rabb-nya. Mari kita tadabburi lebih dalam.
Allah ﷻ berfirman:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini menjadi bukti nyata bahwa kegelisahan hati bukanlah karena kurangnya harta atau status, melainkan karena hati yang jauh dari mengingat Allah. Dzikir menghidupkan hati yang mati, menghapus gundah gulana, dan mengikat hamba dengan Rabb-nya.
Dzikir pagi dan petang (Al-Ma’tsurat) untuk perlindungan diri.
Tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang bisa dilakukan kapanpun.
Shalawat kepada Nabi ﷺ sebagai bentuk cinta dan harapan syafaat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa itu adalah ibadah.”
(HR. Tirmidzi)
Doa bukan sekadar permintaan, tetapi pengakuan bahwa kita lemah dan Allah Maha Kuasa atas segalanya. Setiap doa, meski sederhana, adalah bentuk penghambaan yang sangat dicintai Allah.
“Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan hilangkanlah kesedihan dari hatiku.”
“Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bersyukur, sabar, dan selalu ingat kepada-Mu.”
“Ya Allah, jangan biarkan hatiku condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk.” (QS. Ali Imran: 8)
Mengusir rasa takut dan sedih. Hati yang sibuk dengan dzikir akan lebih kuat menghadapi ujian.
Menguatkan iman. Dzikir dan doa menjaga hati agar tidak lalai dari Allah.
Menambah keberkahan waktu. Waktu yang disertai dzikir lebih berkualitas dibanding waktu kosong.
Mengundang pertolongan Allah. Doa menjadi sebab datangnya rahmat dan solusi dari masalah.
Jadwalkan waktu khusus seperti setelah shalat wajib.
Gunakan aplikasi pengingat dzikir/doa untuk memulai kebiasaan baik.
Baca sedikit tapi konsisten lebih baik daripada banyak tapi jarang.
Hayati makna dzikir/doa agar hati benar-benar terhubung dengan Allah.
Sahabat Al Bashirah, dzikir dan doa bukan hanya ritual, melainkan kebutuhan hati. Hati yang lalai akan terasa berat, namun hati yang selalu ingat Allah akan ringan dalam melangkah. Mari kita biasakan dzikir dan doa setiap hari, agar hidup penuh ketenangan, keberkahan, dan kedekatan dengan Allah ﷻ.
“Barang siapa yang sibuk mengingat-Ku sehingga tidak sempat berdoa, maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang lebih utama dari apa yang Aku berikan kepada orang yang berdoa.” (HR. Bukhari)
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Komentar