- Edisi 8 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 15-19
- Edisi 7 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 11-14
- Edisi 5 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 6-7 (Bagian 2)
- Israel Kembali Membom 2 (dua) sekolah di Gaza. 80% Korban adalah Anak-anak
- Ibrah dari Dua Momen Bersejarah di Bulan Dzulhijjah
- Sayyidul Istighfar
- Karena Tak Miliki Visa Haji, Sebanyak 24 Jamaah Asal Indonesia Ditangkap Polisi Saudi
- Edisi 6 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 8-10
- Edisi 4 Kajian Tafsir Tartibun Nuzul | Quran Surat Al Alaq Ayat 6-7 (Bagian 1)
- Raudhah, Taman dari Taman Surga di Masjid Nabawi
Peluang Taubat di Bulan Ramadhan
Keterangan Gambar : Hanya ilustrasi
Ramadhan
merupakan bulan yang mengandung peluang emas untuk bertaubat kepada Allah
ta’aala. Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dalam berpuasa di bulan ini, maka
Allah ta’aala akan mengampuni segenap dosanya sehingga ia diumpamakan bagai
berada di saat hari ia dilahirkan ibunya. Setiap bayi yang baru lahir dalam
ajaran Islam dipandang sebagai suci, murni tanpa dosa.
فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَمَضَانَ
Baca Lainnya :
- Perjalanan Menuju Allah0
- Jalan yang Allah Ridhoi0
- Sadarilah Selagi Terbang0
- Persaudaraan Yang Mendatangkan Rahmat Allah 0
- Kaya dan Miskin Adalah Ujian Bagi Orang Beriman0
شَهْرٌ
افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ
قِيَامَهُ
فَمَنْ
صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ
أُمُّهُ
Bersabda
Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di
mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan
(sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan
Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR
Ahmad 1596)
Wahai para pemburu ampunan Allah ta’aala. Marilah kita manfaatkan
kesempatan emas ini untuk bertaubat. Sebab tidak ada seorangpun di antara
manusia yang bebas dari dosa dan kesalahan. Setiap hari ada saja dosa dan
kesalahan yang dikerjakan, baik sadar maupun tidak. Alangkah baiknya di bulan
pengampunan ini, kita semua berburu ampunan Allah ta’aala.
يَا عِبَادِي
إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ
“Wahai
hamba-hambaKu! Setiap siang dan malam kalian senantiasa berbuat salah, namun
Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampunanKu agar Aku mengampuni
kalian.” (Hadits Qudsi Riwayat Muslim 4674)
Marilah kita ikuti contoh teladan kita, Nabi Muhammad shollallahu ’alaih
wa sallam. Beliau dikabarkan tidak kurang dalam sehari semalam mengucapkan
kalimat istighfar seratus kali. Padahal beliau telah dijanjikan oleh Allah akan
dihapuskan segenap dosanya yang lalu maupun yang akan datang. Bahkan dalam satu
riwayat beliau dikabarkan dalam sekali duduk bersama majelis para sahabat
beristighfar seratus kali. Masya Allah…!
عَنْ ابْنِ
عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ رَبِّ
اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya
kami benar-benar menghitung dzikir Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
dalam satu kali majelis (pertemuan), beliau mengucapkan 100 kali (istighfar
dalam majelis): “Ya rabbku, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya
Engkaulah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (HR Abu Dawud 1295)
Ibadah puasa Ramadhan ditujukan untuk membentuk muttaqin (orang bertaqwa). Sedangkan di antara
karakter orang bertaqwa ialah sibuk bersegera memburu ampunan Allah ta’aala dan
surga seluas langit dan bumi.
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS
Ali Imran ayat 133)
Dalam
kitabnya “Yakinlah, Dosa Pasti Diampuni”, ‘Aidh Al-Qarni menulis mengenai
pentingnya bertaubat sebagai berikut:
”Saya
serukan kepada setiap insan untuk bergegas menuju pelataran Tuhan pemilik
langit dan bumi. Dialah Allah ta’aala yang rahmat-Nya lebih luas dari segala
sesuatu, dan pintu ampunan-Nya senantiasa terbuka dari segala penjuru. Anda
semua harus tahu bahwa suara yang paling merdu adalah suara orang yang kembali
kepada Allah ta’aala, orang yang membebaskan diri dari penghambaan terhadap
setan serta mengarahkan semua anggota tubuhnya menuju kepada Allah ta’aala
semata. Melalui risalah ini, mari kita kenali cara kembali dan bertobat kepada
Allah ta’aala dari segala dosa dan maksiat.”
”Manusia hanya
memiliki satu umur. Jika disia-siakan, maka dia akan rugi besar, baik di dunia
maupun di akhirat. Pintu taubat selalu terbuka, anugerah Allah ta’aala selalu
dicurahkan, dan kebaikan-Nya senantiasa mengalir, pagi dan siang.”
عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ
تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا
عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي
فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ
قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ
يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ
مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam bersabda bahwa penghulu istighfar ialah ucapan
seorang hamba: “Ya Allah, Engkaulah rabbku. Tidak ada ilah selain Engkau.
Engkau telah menciptkanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku senantiasa berada dalam
perjanjian dengan-Mu (bersaksi dengan tauhid) dan janji terhadap-Mu selama aku
mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang telah aku perbuat.
Aku mengakui nikmat-Mu terhadapku. Aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku
karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau.” Siapa
yang mengucapkannya dengan yakin di siang hari, lalu ia meninggal hari itu
sebelum sore hari, maka dia termasuk penduduk surga. Dan siapa saja yang
mengucapkannya dengan yakin di malam hari, lalu dia meninggal sebelum subuh,
maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Bukhary 5831)
sumber: eramuslim.com